Berita untuk disiarkan pada program NEWSTAINMENT, Senin-Jum'at pukul 09.00-10.00 WIB

Live Report

TEKNIK LIVE REPORT*


A. PRE-REPORTING PREPARATION
1.Check and Re-Check kebenaran event atau topik yang menjadi subjek laporan. Mencakup waktu tempat, waktu, dan narasumber.
2.Lakukan riset bahan melalui telepon, internet ataupun media lainnya. Misal: acara acara sebelumnya.
3.Persiapan personal dan teknis.

B. ON LOCATION
1.Kumpulkan semua informasi dan data awal yang didapat dari lapangan, apa saja yang harus dikatakan dibuat maping atau poin poin.
2.Get ambiance of the venue (dapatkan suasana tempat). Pilih latar belakang yang bagus (tidak bising tapi tetap terdengar suara latar/audience)
3.Pastikan tidak menghadapi kendala teknis ketika “on air”. Penyiar di studio harus menyiapkan list lagu dan intro berita yang akan disiarkan langsung.
4.Bekerjalah dengan efektif dan efisien, jangan ada pertanyaan yang bertele-tele.

C. 30 DETIK SEBELUM ON AIR
1.Pastikan Anda merasa nyaman dengan suasana tempat untuk melaporkan dan nyaman dengan diri sendiri.
2.Memiliki semua materi siaran dan menguasainya.
3.Percaya diri dengan penampilan.
4.Fokus pikiran pada materi laporan.
5.Menghafal atau pointers
6.Gunakan bahasa yang efektif dan tepat non verbal (meniru, gerakan, gerakan kepala, dan tersenyum.


•Pertanyaannya: Mencakup 5W 1H (What, Where, When, Who, Why, How). Pertanyaan secara umum dan tidak bertele-tele.

•Narasumber: Ketua pelaksana acara atau orang yang mengetahui keseluruhan acara (konfirmasi akan melakukan live report).

•Telepon: Pastikan telepon yang digunakan dalam keadaan baik (sinyal, pulsa, batre)

•Koordinasi dengan penyiar di studio: Persiapan di studio (telepon, mic, mixer)

•Peralatan yang harus disiapkan reporter: 2 HP, Headset, buku catatan, pulpen, ID Card, dan berpakaian rapi)

•Theatre of Mind: Dalam melaporkan suatu peristiwa, reporter harus berusaha memvisualisasikan peristiwa itu agar terciota imajinasi kejadian sebenarnya dalam benak pendengar. Menciptakan imajinasi dalam benak pendengar baru bisa tercipta apabila reporter bisa membangkitkan emosi pendengar. Reporter harus mengerti bagaimana memainkan intonasi dan aksentuasi (penekanan suku kata/kalimat). Reporter juga harus pandai memenggal kata (phrasing), karena kemampuan seseorang untuk menyimak melalui telinga maksimal hanya 20-22 kata. Jika lebih dari itu, maka pendengar akan kesulitan menyimak apa yang disampaikan oleh reporter

•Diusahakan di ruang studio tidak hanya ada 1 penyiar, tapi ada 1 orang lagi yang mengurus teknis.

*Materi ini disampaikan pada mentoring dan pelatihan Reporter Newsroom RDK FM 2013/2014 (Februari 2013) oleh Alumni Reporter RDK FM Wuri Aryani dan Hira Prawira

Dari Berbagai Sumber

_Dewan Redaksi_

0 komentar:

Posting Komentar