Untuk Disiarkan: Rabu 29 Oktober 2014
Reporter: Aldinah Rosmi
Kemarin
merupakan momentum Sumpah Pemuda Indonesia. Dalam memperingati momentum ini, banyak aksi dari kalangan mahasiswa dan salah satunya adalah dari komunitas Lorong. Komunitas Lorong merupakan komunitas yang bergerak pada bidang sastra, bahasa, dan
rakyat dengan kepedulian. Dalam hal ini, komunitas Lorong menggunakan bidang tersebut sebagai media dakwah. Komunitas yang
didirikan pada tahun 2011 tersebut, terdiri dari sekumpulan mahasiswa Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Untuk itu, pada peringatan Hari Sumpah
Pemuda kemarin, komunitas Lorong mengadakan aksi Jalan-jalan Seni dan
Budaya( JJSB).
Pemimpin komunitas Lorong, mahasiswa FITK jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Ahmad Khoeri,
mengatakan, ini ke tiga kalinya komunitas Lorong mengadakan
JJSB. Dalam aksinya, komunitas ini turut mengunjungi Museum Sumpah Pemuda, Museum Fatahillah, serta Taman Ismail Marzuki dengan target tempat pusat
dokumentasi sastra. Namun sebelumnya komunitas Lorong mengajak mahasiswa UIN Jakarta melalui orasi di FITK dan di depan
Perpustakaan Umum (PU). Khoeri menambahkan, di Monas nantinya Komunitas Lorong akan mendeklarasikan tiga sumpah yaitu
Sumpah Pemuda Indonesia, Sumpah Mahasiswa Indonesia, serta Sumpah Aktivis
Indonesia.
Khoeri juga menuturkan bahwa momentum Sumpah
Pemuda merupakan tolak ukur agent of
change bergerak. Pemuda bukan lagi agent
of media yang membentuk publik. Khoeri menyayangkan dengan banyaknya
mahasiswa yang tidak bisa ikut serta dalam pendeklarasian tiga sumpah. Pasalnya
masih banyak yang sedang melaksanakan Ujian Tengah Semester (UTS). Padahal
menurut Khoeri di hari Sumpah Pemuda inilah kesempatan pemuda pemudi berkaca,
sejauh mana kontribusi pemuda dalam upaya memajukan bangsa Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar