Untuk
Disiarkan : Selasa 23 Desember
2014
Reporter : Rizkika Utami
Kemarin
merupakan hari yang bersejarah dimana
pada tanggal tersebut para pejuang wanita Indonesia dari Jawa dan
Sumatera pada saat itu berkumpul untuk mengadakan Kongres Perempuan Indonesia
yang pertama. Jika kita melihat kembali sejarah terdahulu, sejak tahun 1912
sudah ada organisasi perempuan. Adapun pejuang-pejuang wanita pada abad ke 19,
seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nyak Dien, Cut Mutia, R.A. Kartini, Walanda
Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain, secara
tidak langsung telah merintis organisasi perempuan melalui gerakan-gerakan
perjuangan. Bersamaan dengan momen tersebut, 22 Desember juga diperingati
sebagai Hari Ibu sedunia. Berbagai macam cara ungkapan-ungkapan dalam memperingati
Hari Ibu dilakukan seperti dengan membuat status di media sosial dengan
ungkapan "Happy Mother's Day", ada yang melakukan penebaran
bunga, dan lain sebagainya.
Salah satu mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi (FDIKOM) jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) semester lima,
Ratih Pratiwi, mengungkapkan, perayaan Hari Ibu bukanlah sekedar perayaan saja.
Tetapi juga harus ada tindakan yang bisa bermakna di Hari Ibu.
0 komentar:
Posting Komentar