Untuk Disiarkan : Selasa, 02 Desember 2014
Reporter : Rizkika Utami
Pemilihan Umum
Raya (Pemira) UIN Jakarta telah tiba. Kemarin, merupakan hari yang sangat
ditunggu-tunggu oleh setiap mahasiswa UIN Jakarta dalam pemilihan calon
presiden, dari Dewan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (DEMA-J), Dewan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas (DEMA-F) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U).
Pemira telah berlangsung kemarin, dari pukul delpan pagi hingga tiga sore WIB,
tepatnya di lobby Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Pemira FITK
dibuka oleh Bapak Sudarnoto dan Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK). Panitia Pemira di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK),
menggunakan seragam Batik, sebagai pembeda dari seluruh pemilih. Terlihat dari
jurusan di FITK yang banyak, sehingga dibuat dua Tempat Pemungutan Suara (TPS),
yakni, TPS 1 dan TPS 2.
Salah satu KPPS
FITK, Aliyus, mengatakan, ada sedikit kendala dalam pemira FITK, yakni,
pemilihan yang seharusnya dimulai jam 08.00 pagi, terpaksa diundur ke jam 10.00
WIB karena ada beberapa hal yang harus diselesaikan. Aliyus juga menuturkan, seragam
batik yang digunakan, menjadi suatu tanda pembeda antara panitia dengan
pemilih. Aliyus berharap, semoga pemilih mencapai 60 persen. Begitu juga,
pemira berjalan aman, lancar, dan jaya tidak ada kerusuhan antar sesama. Dan harapan
aliyus untuk pemimpin agar bisa mengayomi seluruh jurusan dari masing-masing
fakultas, dan untuk universitas, agar dapat mengayomi seluruh fakultas yang ada
di UIN Jakarta. Salah satu pemilih di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK), jurusan Pendidikan Agama Islam, semester lima, Meyanisa, mengatakan, moment
pemira bagus untuk berorganisasi dan politik. Meyanisa juga berharap, agar
pemilih FITK tidak ada yang golput.
0 komentar:
Posting Komentar