Untuk
Disiarkan : Selasa 24 Maret 2015
Reporter : Siti Lailatus Sa’idah
Gubernur
DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, kali ini membuat rakyat panik dengan ucapan yang dilontarkannya dalam salah
satu acara di stasiun televisi. Gubernur yang dianggap sebagai contoh bagi
rakyatnya ini, dinilai telah mencoreng namanya sendiri dan membuat rakyat merasa
kecewa dengan perkataan yang menimbulkan pro dan kontra. Mahasiswa pun ikut merasakan gelisah dengan perkataan Ahok tersebut.
Salah
satu mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) semester dua, Nailys Sa’adah, mengatakan,
sikap Gubernur Ahok tidak bisa disalahkan sepenuhnya, karena apa yang dilakukan
Ahok untuk menegakkan
kebijakan itu sudah tepat. Ahok
berlaku demikian mungkin akibat dari kinerja menteri-menterinya yang tidak
dapat memuaskan rakyat. Ahok sendiri tidak bisa mengontrol emosinya yang
terus-menerus dipojokan dengan berbagai macam tuduhan.
Sedangkan menurut mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi (FDIKOM), konsentrasi Jurnalistik semester dua, Dewi
Kusuma Ningrum, mengatakan, kinerja Ahok sebagai seorang Gubernur sudah bagus tetapi hendaknya tidak dikotori dengan perkataan yang seharusnya tidak diucapkan. Dewi
juga menambahkan, antara pekerjaan dan juga ucapan harus beriringan agar rakyat merasa bangga
memiliki Gubernur
seperti Ahok.
0 komentar:
Posting Komentar