Untuk
Disiarkan : Senin, 11 Mei 2015
Reporter : Desi Eliska
Baru-baru
ini terdengar isu hangat yang berasal dari presiden Joko Widodo. Presiden
Jokowi dikabarkan akan me-reshuffle kabinet kerjanya dalam pemerintahan.
Hal ini bermaksud untuk memperbaiki kinerja kepemerintahan. Isu ini tidak luput
dari perhatian mahasiswa. Berbagai pun tanggapan dilontarkan oleh mahasiswa.
Seperti
yang dilontarkan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP),
jurusan Sosiologi semester empat, Siti Zahara, mengatakan, keputusan ini tidak
bisa dicermati dengan akal sehat, karena kabinetnya pun masih baru. Siti menambahkan,
sebaiknya sejak awal pemerintahan, presiden memikirkan sematang mungkin dalam
memilih menteri-menterinya. Jika sekarang terjadi perombakan, Siti menilai
pemerintah tidak konsisten. Siti berharap, pemerintah tidak terburu-buru dalam
memutuskan segala sesuatu, agar dampak yang dirasakan dalam jangka panjang bisa
lebih baik.
Hal
berbeda dilontarkan oleh mahasiswa FISIP, jurusan Ilmu Politik semeter enam,
Alaridho Satria, yang mengatakan setuju dengan rencana reshuffle kabinet,
jika hal ini akan berdampak baik. Menurut Alaridho, seluruh kabinet dan menteri
harus berkompetensi, juga harus memiliki kesadaran intelektual dan kesadaran
politik, untuk mengetahui situasi serta masalah yang ada di dalam negeri ini. Alaridho
berharap, ke depannya, pemerintahan lebih baik, dan indepedensi terlihat dengan adanya
transparansi dalam kabinet. Hal ini agar masyarakat mengetahui apa yang menjadi
masalah negeri, dan bagaimana cara pengambilan keputusan dalam satu masalah.
0 komentar:
Posting Komentar