Untuk disiarkan : Senin 23 Oktober 2017
Reporter : Shari Ayu Saraswati
Era
globalisasi merubah kebiasaan “manusia lebah” menjadi “manusia lalat”/ yang
jauh dari nilai-nilai Islami dan tauladan Rasul// Seperti di ketahui/ lebah
dan lalat adalah dua serangga yang berbeda// Lalat senang berada ditempat yang
berbau busuk dan kotor/ sedangkan lebah senang berada ditempat yang bersih dan
wangi// pernyataan tersebut/ mengisyaratakan
agar manusia meniru sifat-sifat yang
positif pada lebah//
menurut anggota unit kegiatan
mahasiswa U-K-M lembaga dakwah kampus L-D-K
Syahid/ Maulana Yusuf mengatakan/ lebah selalu hinggap di tempat yang bersih dan
menyerap hanya yang bersih// dirinya menambahkan/ Lebah hanya hinggap di
tempat-tempat pilihan// yusuf menuturkan/ lebah hanya akan mendatangi
bunga-bunga atau buah-buahan atau tempat-tempat bersih lainnya/ yang mengandung
madu dan nektar// begitulah seharusnya seorang mukmin/ mencari sesuatu yang halal dan baik
dari apa yang di bumi// selain itu lebah
tidak pernah merusak atau mematahkan ranting yang
dihinggapi// Begitulah seorang mukmin tidak pernah melakukan perusakan/ dalam
hal apa pun baik material maupun nonmaterial//
mahasiswa
fakultas dakwah dan komunikasi f-d-i-kom-/ jurusan komunikasi dan penyiaran
islam K-P-I/ Eko Triyono beranggapan/ Lebah hewan yang pekerja keras//
Ketika muncul membersihkan bilik sarangnya/ untuk telur baru dan setelah berumur
tiga hari memberi makan larva/ dengan membawakan serbuk sari madu// eko
menambahkan/ lebah tidak pernah melukai dan memulai
menyerang/ kecuali kalau diganggu// menurut eko itulah beberapa karakter lebah/ yang patut ditiru dan
diaplikasikan dalam kehidupan seorang mukmin///
0 komentar:
Posting Komentar