Untuk disiarkan : Selasa 12 Desember 2017
Reporter : Faizah Fitriah
10 Desember 1948/ United Nations atau
Perserikatan Bangsa-Bangsa P-B-B/ resmi mendeklarasikan sebagai Hari Hak Asasi
Manusia Sedunia// Kemarin/ Minggu 10 desember tak sedikit masyarakat memperingati
hari tersebut// Namun apakah makna Hari HAM Sedunia/ turut dirasakan oleh warga
Rohingya Myanmar/ Aleppo Syria/ dan Gaza Palestina?/ Ini yang kemudian menjadi pertanyaan dari
sejumlah mahasiswa// Sehingga tak sedikit pro-kontra yang ditimbulkan//
mahasiswa asal Universitas Multimedia
Nusantara U-M-N/ Gilar Febrizio/ mengatakan/ pemaknaan Hari HAM Sedunia
bukan sekadar dari lisan/ melainkan juga tindakan// Menurutnya/ 10 Desember hanya terlihat
sebagai momentum peringatan terjadi peristiwa deklarasi oleh P-B-B// Dirinya berujar/ penegakkan –HAM- yang masih tumpang tindih di beberapa negara/ menyulitkan gilar dan beberapa temannya/ memaknai hari tersebut// Gilar menambahkan/ bentuk apresiasi sederhana dari pemaknaan
Hari –HAM- Sedunia/ salah satunya dengan tidak
membungkam pendapat orang lain//
mahasiswi Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi F-D-I-KOM-/ jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam K-P-I/ Riza
Faradillah beranggapan/ Hari –HAM- Sedunia merupakan bentuk awareness dari
warga dunia/ akan adanya hak mendasar yang dimiliki manusia sejak lahir// Bagi
Riza/ hal ini sudah patut diapresiasi// Namun riza juga tak menampik akan
adanya implementasi yang perlu ditunjukkan/ berbarengan dengan pemaknaan Hari –HAM-///
0 komentar:
Posting Komentar