UNTUK DISIARKAN: SENIN 28 MEI 2018
REPORTER : ALYA SAFIRA AZIZAH
HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI H-M-P-S/ HUKUM PIDANA ISLAM H-P-I/ ADAKAN STUDIUM GENERAL/ DENGAN TEMA TERORISME/ AKAR MASALAH/ PENYEBARAN/ DAN PENCEGAHANNYA/ PADA JUMAT LALU/ DI RUANG TEATER LANTAI DUA/ FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM/ F-S-H// ACARA INI DISELENGGARAKAN/ MELIHAT MARAKNYA AKSI TERORISME/ YANG TERJADI BEBERAPA WAKTU LALU// TIDAK HANYA ITU/ PADA STUDIUN GENERAL INI/ TURUT DIJELASKAN/ APA MAKSUD DARI TERORISME YANG SEBENARNYA/ SERTA MENDATANGKAN PEMATERI YANG MUMPUNI/ DALAM BIDANG TERORISME//
MANTAN TERORIS/ USTAD SOYFAN TSAURI MENGATAKAN/ TERLIBATNYA SOSOK WANITA DAN ANAK ANAK/ SEBAGAI PELAKU TEROR BOM YANG TERJADI BEBERAPA MINGGU LALU/ BUKAN MENUNJUKKAN/ KELOMPOK TERORIS KEKURANGAN KAUM PRIA DALAM AKSINYA// INI MENJADI MOTIVASI BAGI KHALAYAK/ KHUSUSNYA KAUM PRIA/ WANITA PUN BISA MELAKUKAN HAL YANG SAMA/ SEPERTI BERJIHAD // SOFYAN MENAMBAHKAN/ PELAKU SUDAH MENYIARKAN KARTU IDENTITASNYA/ KARENA/ MERASA YAKIN AKSINYA AKAN BERHASIL/ DENGAN MELAKUKAN BOM BUNUH DIRI// INI DIRASA CUKUP BERBAHAYA/ MENURUT LELAKI BERJANGGUT INI/ ALASAN MENGAPA TERORISME IDENTIK DENGAN ISLAM/ BUKAN KARENA AJARANNYA/ NAMUN KARENA/ PELAKU YANG TERUNGKAP ADALAH MUSLIM/ DAN MENGAKU MELAKUKAN PENGEBOMAN UNTUK BERJIHAD// SOFYAN MEMAPARKAN/ RASULLAH SUDAH MENGATAKAN DALAM HADITS/ SEORANG TERORIS AKAN SULIT KEMBALI KEJALAN YANG BENAR/ JIKA/ BUKAN KARENA KEINGINANNYA SENDIRI/ MESKIPUN DENGAN PAKSAAN SEKALIPUN/ DAN MEMBUTUHKAN PROSES YANG SANGAT PANJANG//
PAKAR PSIKOLOGI TERORISME UNIVERSITAS INDONESIA/ DOKTER MIRRA NOOR MILLA MENGATAKAN/ PELAKU TERORISME/ BUKAN KARENA KEMISKINAN ATAU KEBODOHAN/ NAMUN KARENA KEBUTUHAN UNTUK MENJADI BERARTI BAGI LINGKUNGAN/ TERUTAMA AGAMA// HAL INI BISA TERJADI/ KARENA PENCUCIAN OTAK YANG DILAKUKAN OLEH OKNUM SINDIKAT TERORISME/ DALAM MENCARI ANGGOTA// WANITA BERKACAMATA INI MENJELASKAN/ DALAM AKSI CUCI OTAK/ AKAN DIBUANG SEMUA PEMAHAMAN ATAU IDEOLOGI/ YANG DIPEGANG SEBELUMNYA// INI AKAN BERAKIBAT/ ORANG TERSEBUT/ MERASA KEHILANGAN JATI DIRI/ DAN MERASA TIDAK ADA ARTINYA DI DUNIA//
KOLONEL SIGIT KARYADI/ KEPALA SUBDIREKTORAT -KASUBDIT- BINA LEMBAGA PEMASYARAKATAN -LAPAS-/ DALAM BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME B-N-P-T REPUBLIK INDONESIA R-I/ MENGATAKAN/ B-N-P-T/ HANYA MENANGANI MASALAH RADIKALISME TERORISME/ BUKAN RADIKALISME SEPARATIS/ SEPERTI ORGANISASI PAPUA MERDEKA O-P-M// DRINYA JUGA MENGUNGKAPKAN/ DEFINISI TERORIS SAAT INI MASIH DIPERDEBATKAN/ KARENA/ SETIAP NEGARA MEMPUNYAI DEFINISI YANG BERBEDA// SEPERTI/ RADIKALISME YANG BUKAN BERARTI TERORISME// NAMUN/ DIBEBERAPA NEGARA RADIKALISME DIANGGAP KEKERASAN/ DEFINISI INI/ DIANGGAP SAMA DENGAN TERORISME///
0 komentar:
Posting Komentar