Untuk Disiarkan : Senin, 4 November 2013
Reporter : Sitty Annisaa
PARA BURUH YANG
MENUNTUT KENAIKAN UPAH MINIMUM PROVINSI KEPADA PEMERINTAH DALAM DEMO BURUH
KEMARIN/ MEMBUAT PENGUSAHA HARUS BERPIKIR/ BAGAIMANA AGAR PERUSAHAAN TETAP
BERJALAN SEBAGAIMANA MESTINYA TETAPI TETAP MEMBERIKAN UPAH YANG SUDAH
DITENTUKAN PEMERINTAH UNTUK BURUH// BEBERAPA MAHASISWA DARI FAKULTAS EKONOMI
DAN BISNIS- F-E-B UIN JAKARTA MENANGGAPI PERSOALAN TERSEBUT//
MAHASISWA JURUSAN
MANAJEMEN F-E-B/ ARIF SUKMANA MENGATAKAN/ MISALNYA DIA MENJADI PENGUSAHA/ IA
MERASA KEBERATAN DENGAN ADANYA TUNTUTAN BURUH YANG MEMINTA UPAH SEBESAR TIGA
KOMA TUJUH JUTA RUPIAH// KARENA MENURUTNYA/ HAL ITU TIDAK SESUAI DAN PERUSAHAAN
PASTI MERASA SANGAT BERAT UPAH YANG SEBESAR ITU// SEHARUSNYA PEMERINTAH JUGA
DILIBATKAN DALAM MASALAH PENENTUAN UPAH ITU// BAGAIMANA PERUSAHAAN HARUS
MEMBAYAR UPAH YANG FRESH GRADUATE S1 JIKA BURUH SAJA MEMINTA UPAH SEKITAR TIGA
JUTA RUPIAH// MENURUTNYA/ HAL ITU TIDAK SESUAI DENGAN TINGKATAN PENDIDIKAN YANG
DIMILIKI OLEH MAYORITAS BURUH YANG RATA-RATA PENDIDIKANNYA SMP ATAU SMA//
TANGGAPAN LAIN JUGA
DIBERIKAN OLEH MAHASISWA JURUSAN EKONOMI SYARIAH/ MUNJIAH YANG MENGATAKAN/
SEHARUSNYA PERUSAHAAN MENGHILANGAN SISTEM KERJA KONTRAK UNTUK MENGURANGI
TINGKAT PENGANGGURAN DAN AGAR BURUH TIDAK MEMINTA KENAIKAN UPAH TERUS
MENERUS///
0 komentar:
Posting Komentar