Untuk Disiarkan :
Jumat, 26 September 2014
Reporter :
Rohima
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kemarin menggelar seminar nasional
yang diberi tema, Islam dan Politik Indonesia Ke Depan. Acara yang berlangsung
mulai pukul delapan pagi hingga empat sore tersebut, berlangsung di Auditorium
Harun Nasution.
Dalam acara seminar tersebut menghadirkan enam pembicara,
diantaranya, Guru Besar Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH), Prof. Dr. Masykuri
Abdillah, MA. Wakil ketua MPR RI, Drs. Hajriyanto Y. Thohari, MA. Cendikiawan
Muslim dan Anggota Fraksi PDIP, Zuhairi Misrawi, MA. Dosen Fisip UIN Jakarta,
Fuad Fanami, MA. Prof. Dr. Jamhari Makruf, MA serta Dr. Moh. Nasih, MA.
Seminar yang dibagi menjadi tiga sesi tersebut, masing-masing
membahas hal yang berbeda, yakni Format Hubungan Islam dan Politik Ke Depan,
Prospek Partai Islam Di Indonesia dan Peran Strategis Civil Society.
Menurut Prof. Dr. Masykuri Abdillah, MA, Indonesia adalah Negara
berdasarkan Pancasila. Karena pancasila merupakan ideologi yang terbuka dan
fleksibel. Dan dalam konteks kehidupan bernegara, agama menjadi sumber
pembentukan nilai-nilai bangsa, etika-moral, dan karakter bangsa serta menjadi
factor penguat integrasi nasional.
Sedangkan menurut Zuhairi Misrawi, sebenarnya keterlibatan agama
(islam) dalam Negara tidak dapat dipisahkan dengan adanya partai politik.
Sedangkan untuk saat ini, partai politik berbasis islam masih kalah popular
dengan partai nasionalis. Zuhairi juga menambahkan, walaupun bagitu, partai
politik islam tersebut masih memiliki prospek yang baik. Karena partai islam
masih mempunyai tempat dimata pemilih muslim Indonesia. Selain itu, partai
islam juga mesti membuktikan bahwa dirinya lebih baik daripada partai
nasionalis.
0 komentar:
Posting Komentar