Berita untuk disiarkan pada program NEWSTAINMENT, Senin-Jum'at pukul 09.00-10.00 WIB

Selasa, 25 November 2014

Aliansi Komunitas Sastra UIN Jakarta Gelar Diskusi Publik dan Pentas Seni


Untuk disiarkan          : Rabu, 26 November 2014
Reporter                      : Aldinah Rosmi

Di tengah masalah konstruksi perempuan dan geliat sastra serta kebudayaan yang mulai pudar, Komunitas Majelis Kantiniah yang tergabung dalam Aliansi komunitas sastra UIN Jakarta menggelar acara diskusi publik dan pentas seni dengan tema “Perempuan dalam Sudut Pandang Pengarang”. Acara tersebut terselenggara berkat terjalinnya kerja sama Komunitas Majelis kantiniah dengan berbagai komunitas lain seperti Komunitas lesehan Kebudayaan (Kolekan), Forum Lingkar pena (FLP) Ciputat, Pojok Seni Tarbiyah (POSTAR), Radio tangga, serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Dirasat Islamiyah. Acara yang berlangsung di teater lantai satu Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FITK) tersebut mengundang para sastrawan diantaranya Dewi Nova Wahyuni. Adapun pentas seni yang ditampilkan seperti monolog, pembacaan hingga musikalisasi puisi.  
Ketua Pelaksana, anggota Komunitas Majelis Kantiniah, Syarif Hidayatullah, mengatakan, diskusi kali ini membahas tentang perempuan dalam sastra, karena menurut Syarif perempuan merupakan tema yang menarik. Syarif menambahkan, berbicara perempuan memang sudah lama di bahas sejak abad ke-16. Perempuan itu bukan laki-laki, tetapi orang lain yang tidak bebas. Kemudian dalam sastra, perempuan diangkat dan dijadikan tema, tokoh sehingga menyadarkan bahwa perempuan itu ada dan berhak terpenuhi hak-haknya. Syarif berharap, diskusi dan pentas seni seperti ini bisa terus diadakan mungkin nanti dari kolekan atau komunitas lainnya.

Salah satu peserta, Mahasiswa FITK, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Annisa Gunawan, mengaku terkesan dengan acara tersebut. Menurut Annisa, acara diskusi dan pentas seni ini sangat menarik sekali apalagi membahas mengenai pribadi kita sebagai kaum hawa, menjadi semakin banyak frame yang terbuka terkait perempuan. Annisa menambahkan, paska acara, diharapkan timbul kesadaran para mahasiswa akan pentingnya nasionalisme.

0 komentar:

Posting Komentar