Untuk
disiarkan : Rabu, 26 November
2014
Reporter :
Aldinah Rosmi
Di
tengah masalah konstruksi perempuan dan geliat sastra serta kebudayaan yang
mulai pudar, Komunitas Majelis Kantiniah yang tergabung dalam Aliansi komunitas
sastra UIN Jakarta menggelar acara diskusi publik dan pentas seni dengan tema
“Perempuan dalam Sudut Pandang Pengarang”. Acara tersebut terselenggara berkat
terjalinnya kerja sama Komunitas Majelis kantiniah dengan berbagai komunitas
lain seperti Komunitas lesehan Kebudayaan (Kolekan), Forum Lingkar pena (FLP)
Ciputat, Pojok Seni Tarbiyah (POSTAR), Radio tangga, serta Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) Fakultas Dirasat Islamiyah. Acara yang berlangsung di teater lantai satu
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FITK) tersebut mengundang para sastrawan
diantaranya Dewi Nova Wahyuni. Adapun pentas seni yang ditampilkan seperti
monolog, pembacaan hingga musikalisasi puisi.
Ketua
Pelaksana, anggota Komunitas Majelis Kantiniah, Syarif Hidayatullah,
mengatakan, diskusi kali ini membahas tentang perempuan dalam sastra, karena
menurut Syarif perempuan merupakan tema yang menarik. Syarif menambahkan, berbicara
perempuan memang sudah lama di bahas sejak abad ke-16. Perempuan itu bukan
laki-laki, tetapi orang lain yang tidak bebas. Kemudian dalam sastra, perempuan
diangkat dan dijadikan tema, tokoh sehingga menyadarkan bahwa perempuan itu ada
dan berhak terpenuhi hak-haknya. Syarif berharap, diskusi dan pentas seni
seperti ini bisa terus diadakan mungkin nanti dari kolekan atau komunitas
lainnya.
Salah
satu peserta, Mahasiswa FITK, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
(PBSI), Annisa Gunawan, mengaku terkesan dengan acara tersebut. Menurut Annisa,
acara diskusi dan pentas seni ini sangat menarik sekali apalagi membahas
mengenai pribadi kita sebagai kaum hawa, menjadi semakin banyak frame yang
terbuka terkait perempuan. Annisa menambahkan, paska acara, diharapkan timbul
kesadaran para mahasiswa akan pentingnya nasionalisme.
0 komentar:
Posting Komentar