Untuk disiarkan : Kamis
27 November 2014
Reporter :
Syahidah Azzahra
Dari senin kemarin sampai jumat mendatang, adalah awal masa
kampanye para kandidat PEMIRA, semua kandidat berlomba untuk mempromosikan
diri, agar mendapat dukugan saat tanggal satu desember mendatang. Dan sejak
saat masa kampanye dimulai, kampus satu UIN Jakarta dipenuhi oleh berbagai
poster dan benner yang menggambarkan para kandidat dalam PEMIRA, tapi berbeda
dengan kampus satu UIN Jakarta, di kampus dua UIN Jakarta tidak begitu tampak
poster atau benner-benner besar bergambarkan kandidat pemira menutupi
gedung-gedung. Para kandidat di FISIP lebih memilih untuk berkampanye secara
kreatif, salah stunya adalah melalui creative campaign yang berupa madding, ada
juga yang berkampanye lewat sosial-sosial media atau dengan
petunjukan-pertujukan seperti pantomim atau stand up komedi.
Aprialian Sena selaku ketua BAWASLU UIN Jakarta menanggapi, kita
dari pihak BAWASLU sendiri tidak membatasi creativitas mahasiswa dalam
berkampanye, selama tidak mengejek atau merugikan suatu ras,agama,atau pihak
lainnya pokoknya sekreatif mungkin, tetapi tetap ada batasannya tertib
aturan,dan bersifat edukatif.
Oktavia Rahmawati, mahasiswa FDIKOM ,jurusan Jurnalistik semester tiga, mengatakan kalo
hanya dengan benner dan poster sudah terlalu menstream, mungkin jika lebih
kreatif mahasiswa-mahasiswa dapat lebih tertarik untuk lebih mengenal kandidat tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar