Untuk Disiarkan : Senin, 1 Desember 2014
Reporter :
M Nurman Novian
Dengan adanya
kenaikan harga BBM bersubsidi ini, pemerintah menghemat uang negara sebesar 120
Triliun. Nantinya uang itu akan dialihkan dari sektor konsumtif ke sektor produktif. Pemerintah merencanakan anggaran BBM bersubsidi
akan dialihkan kepada pembangunan irigasi, perbaikan atau pembuatan jalan,
perlindungan sosial untuk masyarakat (pendidikan dan kesehatan), pembangkit
listrik dan kepentingan masyarakat lain yang dianggap bisa meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Indonesia. Seperti kita ketahui kenaikan
harga BBM ini, untuk mengurangi
beban negara yang mana selama ini BBM bersubsidi dianggap salah sasaran karena
banyak dinikmati oleh kalangan menengah keatas.
Mahasiswa
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi -FDIKOM- UIN Jakarta Ari Herlangga
mengatakan, untuk menerima adanya kenaikan BBM Bersubsidi ini memang tidaklah
mudah, mulai dari perlu adanya kesadaran bersama untuk menyadari pentingnya
menaikkan harga BBM Bersubsidi.
Tanggapan lain juga muncul
dari Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
-FDIKOM- UIN Jakarta Erby Eko,bahwa
peran dari berbagai elemen di masyarakat tentunya sangat terasa andilnya dalam
menyadarkan khalayak umum untuk bisa menerima adanya kenaikan BBM Bersubsidi.
Erby juga mengatakan bahwa memang masyarakat tidak semuanya bisa menerima
secara keseluruhan dilihat dari masih adanya demonstrasi dan lain sebagainya
tetapi tidak sebanyak dan segencar hari-hari setelah BBM Bersubsidi resmi
dinaikkan.
0 komentar:
Posting Komentar