Untuk Disiarkan :
Jumat, 2 Januari 2015
Reporter :
Syahidah Azzahra
Kemarin dunia merayakan perayaan pergantian tahun dari 2014 menuju
2015. Perayaan tahun baru idientik
dengan pesta, kembang api, terompet dan perayaan-perayaan lainnya. Sebagai
mahasiswa UIN Jakarta yang berbasis Islam, bagaimana kah pendapat mahasiswa
memandang perayaan pergantian tahun tersebut?
Mahasiswa Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) semester tiga, Isna Mutmainah,
mengatakan Islam bukannya melarang perayaan tahun baru, namun melarang untuk
berfoya-foya karena saat tahun baru lah orang-orang akan berpesta ria. Isna
menambahkan tidak ikut merayakan karena merayakan tahun baru bukalah hal yang
wajib, lagi pula tahun baru membuat kita sadar waktu hidup kita mengurang
setiap tahunnya.
Yazid Robbani, mahasiswa jurusan Tafsir Hadist semester tiga,
mengatakan, sebenarnya dalam Islam tidak ada perayaan tahun baru, tapi karena
negara kita sudah tercampur budaya nya dengan budaya barat, maka orang-orang
Indonesia juga ikut untuk merayakan pergantian tahun masehi tersebut. Yadiz
menambahkan jika Yazid merayakan tahun baru dengan teman-temannya, itu hanya
untuk menghormati ajakan teman-teman saja.
0 komentar:
Posting Komentar