Untuk Disiarkan : Kamis 21 Mei 2015
Reporter :
Nabila Puspa Asriyani
Dalam rangka memperingati hari
kebangkitan nasional, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuludin
bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang ada di FU menggelar
seminar bedah buku Marginalisasi dan Peradaban Masyarakat. Acara yang bertema
“Radikalisasi dan Implikasinya Pada Toleransi” ini, berlangsung kemarin, di ruang
teater lantai empat FU, pukul satu siang sampai lima sore. Narasumber yang
hadir dalam acara ini yaitu, Dr. Catur Wahyudi sebagai Penulis Buku, Drs. Mahmud
Mubarik, MM sebagai tokoh Ahmadiyah, Nur Kafid M.Sc sebagai mantan direktur
utama ICRP, dan Dr. Jufry al Katiri dosen UIN Jakarta. Acara ini membahas
mengenai rasa toleransi yang tinggi serta adab terhadap kaum minoritas di
Indonesia, seperti Ahmadiyah.
Dosen Pasca Sarjana UIN Jakarta, Dr. Jufry
Alkatiri, mengatakan, kelompok ahmadiyah selalu menjadi ancaman diskriminatif
dan intoleren. Namun, kelompok tersebut tetap survival sebagai komunitas
marginal yang berupaya melakukan komunikasi.
Ketua pelaksana acara, Muhammad Sadat
Mahmud, mengatakan, acara ini bertujuan agar mahasiswa berpikir secara luas dan
kritis mengenai kaum minoritas di Indonesia. Sadat berharap, mahasiswa dapat
mengetahui langkah selanjutnya dan menerapkan sebagai agent of change, karena kebanyakan mahasiswa berpikir memarginalkan
kaum minoritas.
Mahasiwa FU, jurusan Tafsir Hadist
semester dua, Sulhanudin, mengatakan, acara ini sangat menarik. Sulhanudin juga
lebih tahu seperti apa Ahmadiyah, karena ini menyangkut Indonesia. Meskipun berbeda
aliran dengan Ahmadiyah, Sulhanudin lebih menerapkan sikap menghormati dan
simpatik, untuk mengantisipasi kekerasan yang terjadi di kalangan minoritas.
0 komentar:
Posting Komentar