Untuk Disiarkan : Kamis 25 Juni 2015
Reporter : Nabila Puspa
Asriyani
Sebagai
mahasiswa, perbedaan dalam hal pembelajaran tentunya sangat dirasakan jika
dibandingkan dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Mayoritas dosen hanya akan
menyampaikan poin-poin dari suatu materi, dan mahasiswa dituntut untuk lebih
aktif dalam mencari ilmu. Untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa, ada
beberapa faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah metode yang digunakan
dosen dalam mengajar atau menyampaikan materi. Seorang dosen dalam menyampaikan
materi pelajaran perlu memilih metode mana yang sesuai dengan mahasiswa,
sehingga mahasiswa merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan.
Dosen UIN Jakarta, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) mempunyai cara
masing-masing untuk menimbulkan prestasi belajar mahasiswa.
Ketua Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam (KPI), yang juga dosen mata kuliah Ulumul Qur’an, Drs. Masran,
mengatakan, metode pembelajaran tatap muka yang hanya melibatkan peran
mahasiswa dalam satu kelompok untuk presentasi, perlu diubah. Karena kebanyakan
mahasiswa mengabaikan pembelajaran yang seperti ini, misalnya hanya
mengandalkan satu atau dua orang dalam kelompok. Selain tugas kelompok,
seharusnya mahasiswa diberikan tugas mandiri dan terstruktur, agar mahasiswa
semakin aktif dalam meneliti. Dalam satu semester ini, dalam satu bulan
terdapat dua pemakalah yang kurang siap untuk presentasi. Hal ini sangat
mengecewakan, mengingat materi selama satu semester sudah dikirim melalui Academic Information System (AIS), dan mahasiswa
hanya membaca dan mengembangkannya saja.
Dosen mata
kuliah Bahasa Inggris, Pipit Novita, S.Pd., M.Pd, mengatakan, metode
pembelajaran yang aktif, interaktif dan inspiratif perlu untuk membuat
mahasiswa semangat dalam belajar. Pembelajaran yang membuat siswa aktif berpikir
dengan berbagai macam teknik membuat mahasiswa mengerti, sehingga pelajaran
susah menjadi mudah. Selain itu, perlu adanya interaksi antara dosen dan mahasiswa
untuk membuat mahasiswa yang pasif bisa belajar dan berdiskusi. Pipit
menambahkan, dosen harus inspiratif agar mahasiswa memahami manfaat ilmu itu
dan semangat mepelajarinya.
0 komentar:
Posting Komentar