Untuk Disiarkan
: Selasa 30 Juni 2015
Reporter : Siti Lailatus Sa’idah
Bulan suci
ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah. Banyak
orang memanfaatkan bulan ini untuk beribadah kepada Allah, dan adapula yang
memanfaatkannya untuk mencari rezeki dengan berjualan takjil. Namun, tidak
semua pedagang jujur. Beberapa pedagang melakukan
berbagai cara untuk menghasilkan keuntungan,
bahkan dengan mencampurkan kolang kaling dengan pewarna
pakaian. Hal ini
terbukti dari adanya Inspeksi Mendadak (Sidak) yang dilakukan polisi di setiap pasar. Terkait hal tersebut, muncul berbagai reaksi dari mahasiswa.
Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Jurusan
Perbankan Syari’ah semester dua, Romdini Nurafiyani, mengatakan, usaha polisi
sangatlah bagus. Pedagang yang curang memang harus ditindaklanjuti
dengan diberi teguran dan sanksi yang setimpal agar menimbulkan efek jera, sehingga tidak membuat masyarakat resah. Dini juga menambahkan, masyarakat
harus lebih pintar membedakan makanan yang menggunakan pewarna alami,
atau makanan yang menggunakan pewarna tekstil.
Mahasiswa
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), Konsentrasi Jurnalistik semester
dua, Zaky Fadly Aman, mengatakan, di dunia pasar, ini
merupakan sesuatu yang wajar, tetapi dalam islam merupakan dosa. Kegiatan Sidak polisi sangat
bagus, karena dapat menolong masyarakat, dan
pelakunya diberi hukuman juga sanksi agar kejadian ini tidak akan terulang
lagi.
0 komentar:
Posting Komentar