Untuk Disiarkan : Kamis 18 Juni 2015
Reporter : Lailaturahmah
Menjelang bulan Ramadhan, beberapa
dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), UIN Jakarta, memajukan
pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS). Namun, beberapa dosen tidak hadir saat
UAS akan dilaksanakan. Padahal sebelumnya, telah ada kesepakatan antara dosen
dan mahasiswa perihal pelaksanaan UAS. Hal tersebut menimbulkan berbagai reaksi
mahasiswa, baik kekecewaan dan kejengkelan, maupun kebahagiaan. Bagaimana
tanggapan mahasiswa mengenai hal ini?
Berikut tanggapan salah satu
mahasiswa FDIKOM, konsentrasi Jurnalistik semester dua, Dwi Rahma Najiba, mengatakan,
pelaksanaan UAS yang dimajukan, merupakan hal yang baik. Namun, materi yang diajarkan
harus selesai dan sesuai dengan silabus, agar para mahasiswa dapat mengerjakan
soal UAS dengan mudah. Jika UAS dilaksanakan sebelum puasa, tetapi materi yang
diajarkan belum selesai, maka sia-sia saja. Dwi berharap, para dosen dapat
bertanggung jawab, sehingga para mahasiswa tidak terlantar karena UAS
dibatalkan. Sebaiknya para mahasiswa diberikan tugas UAS saja, sehingga
pelaksanaan UAS tidak diundur-undur.
Adapula tanggapan mahasiswa FDIKOM,
konsentrasi Jurnalistik semester dua, Nisa, mengaku senang bercampur sedih.
Walaupun senang karena ada dosen yang membatalkan UAS, Nisa jadi bisa lebih
mengoptimalkan belajarnya. Nisa juga mengaku kecewa dan kesal, karena semalaman
suntuk telah mempelajari materi yang telah dibahas selama satu semester ini. Sedangkan,
di pagi hari, UAS dibatalkan. Nisa berharap, para dosen lebih mengutamakan
tanggung jawabnya sebagai pendidik, dan tidak hanya mementingkan
kegiatan-kegiatan lain.
0 komentar:
Posting Komentar