Untuk Disiarkan : Jum’at 3 Juni 2015
Reporter :
Tasya Khairally
Pekan lalu, Majelis Ulama
Indonesia (MUI) menggelar Konferensi Pers di Gedung MUI yang membahas
tentang penyiaran televisi. Dalam acara tersebut membahas mengenai tayangan yang
baik dan layak untuk ditonton, apalagi ketika bulan Suci
Ramadhan seperti sekarang. Acara yang baik adalah acara yang mendidik dan disiarkan di waktu
yang tepat untuk ditonton, terutama bagi anak-anak. Terkait hal tersebut muncul berbagai tanggapan dari mahasiswa.
Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), Konsentrasi
Jurnalistik semester dua, Nurul Fathya Azizah, mengatakan, di televisi, banyak acara yang
kurang baik untuk anak. Tetapi, karena
sekarang bulan ramadhan, acara televisi lumayan membaik.
Namun, jika bukan bulan ramadhan, terdapat
acara yang berlebihan dan tidak penting. Stasiun televisi seolah kurang memikirkan dampak
bagi penonton, tapi hanya memikirkan rating dan keuntungan.
Mahasiswi FDIKOM, jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) semester
dua, Syifa Akmalia, mengatakan, penyiaran televisi Indonesia sudah baik, namun
terkadang terdapat sinetron yang diambil dari kisah nyata tetapi masih
menggunakan bahasa yang kasar. Selain itu, juga terdapat kartun
Indonesia yang berlum baik, karena kebanyakan anak
usia dini hanya mengetahui kartun dari luar negeri. Harusnya Indonesia menciptakan
kartun yang mempunyai unsur yang membawa nama Indonesia, agar anak bangsa dapat
mencintai negaranya.
0 komentar:
Posting Komentar