Untuk Disiarkan : Selasa 12 Januari 2016
Reporter : Muhammad Fadly Dzil Iqbal
Industri rokok adalah salah satu penyumbang pendapatan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terbesar di Indonesia. Tahun 2015. Pendapatan dari rokok untuk APBN adalah
sekitar 140 triliun
rupiah atau naik 22 persen dari tahun 2014 yang hanya 115 triliun rupiah. Namun merokok tentu merugikan kesehatan.
Perokok pasif lebih beresiko terkena penyakit daripada perokok aktif. karena asap rokok lebih berbahaya dari
rokok itu sendiri. Namun,
beberapa orang kerap merokok di depan umum.
Untuk itu,
Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) menyediakan semacam smoking area untuk para perokok di tangga darurat fakultas mereka,
bahkan menyediakan asbak.
Cleaning
Service FAH, Andri mengatakan, dirinya mendukung diadakannya smoking area di FAH dan bahkan di UIN
Jakarta. Dengan
adanya smoking area di FAH ini, para
mahasiswa atau bahkan dosen bisa merokok tanpa mengotori lantai dengan puntung
rokok dan asap rokok di area FAH. Andri menambahkan, smoking area di FAH dapat ditemukan di lantai lima tangga darurat
di pojok fakultas.
Mahasiswa Jurusan Sejarah semester tiga, Muhammad
Fajri mengatakan, dengan adanya smoking area di FAH, mahasiswa harusnya
tahu harus merokok
dimana. Jangan ada lagi mahasiswa yang merokok di lobby dan membuang puntung rokok sembarangan. Fajri berharap,
seluruh fakultas di UIN memiliki smoking
area masing-masing,
agar lobby fakultas mereka bisa bebas dari puntung dan
asap rokok.
0 komentar:
Posting Komentar