UNTUK DISIARKAN: SENIN 6 DESEMBER 2021
REPORTER: SASTRA YUDHA
HARI PENYANDANG DISABILITAS INTERNASIONAL DIPERINGATI SETIAP TIGA DESEMBER// SEBAGAI BENTUK PERINGATAN TERSEBUT/ PADA RABU KEMARIN MENTERI SOSIAL –MENSOS- TRI RISMAHARINI MENYATAKAN/ TIDAK BOLEH ADA PERBEDAAN PERLAKUAN TERHADAP PENYANDANG DISABILITAS DI ACARA HARI DISABILITAS INTERNASIONAL// HAL TERSEBUT DIDASARI DENGAN MARAKNYA KASUS DI INDONESIA/ PENYANDANG DISABILITAS KERAP DIPANDANG SEBELAH MATA//
MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI F-D-I-KOM/ JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM K-P-I/ ABDULLAH WILDAN MENGATAKAN/ PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP SUATU HAL SANGAT ERAT KAITANNYA DENGAN PEMBENTUK PERSPEKTIF/ YAITU MEDIA// JIKA MEDIA MAMPU MEMBERIKAN STIGMA POSITIF TERHADAP PENYANDANG DISABILITAS/ MAKA PERLAHAN MASYAKARAT JUGA AKAN MENGANGGAP ITU SEBAGAI SUATU HAL BIASA/ DAN TIDAK ADA PERLAKUAN BERBEDA UNTUK KAUM DISABILITAS// MENURUTNYA/ SEMUA MANUSIA DIMATA TUHAN SAMA/ TIDAK ADA BEDANYA// HAL TERSEBUT JUGA MEMBERIKAN PELUANG KEPADA PENYANDANG DISABILITAS/ UNTUK TERMOTIVASI MENJALANI HIDUP// KARENA/ MEREKA MAMPU MEWUJUDKAN IMPIANNYA//
MAHASISWA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN F-I-T-K/ JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN M-P/ SEMESTER TIGA/ MULYATI MENGUNGKAPKAN/ PERILAKU MEMANDANG SEBELAH MATA TERHADAP KAUM DISABILITAS ADALAH SEBUAH HAL YANG TIDAK WAJAR// SESEORANG MELABELI PERILAKU TERSEBUT/ BIASANYA BERLANDASKAN KETERBATASAN YANG DIMILIKI KAUM DISABILITAS/ YAKNI SEBAGAI INDIVIDU YANG LEMAH// PADAHAL/ KETERBATASAN TERSEBUT BUKAN MENJADIKAN MEREKA SEBAGAI INDIVIDU YANG LEMAH// MELAINKAN/ MENJADI INDIVIDU YANG PALING KUAT/ KARENA PERLU USAHA LEBIH BANYAK UNTUK MENJALANKAN SESUATU DI ATAS KETERBATASANNYA/ DAN BERSAING DENGAN SESEORANG YANG TIDAK MEMILIKI KETERBATASAN// SELAIN ITU/ SETIAP INDIVIDU MEMPUNYAI HAK UNTUK MENDAPATKAN KEMUDAHAN/ KESEMPATAN/ DAN PERLAKUAN YANG BAIK UNTUK MENCAPAI KEADILAN/ TERMASUK KAUM DISABILITAS///
0 komentar:
Posting Komentar