UNTUK DISIARKAN: JUMAT 8 DESEMBER 2023
REPORTER: NIKITA EARLENE SALSABILA
JUMLAH PETANI DI INDONESIA MENURUT BADAN PUSAT STATISTIK B-P-S MENGALAMI PENURUNAN SEJAK 2013// DARI 31 JUTA MENJADI 29 KOMA TIGA JUTA PADA SENSUS PERTANIAN 2023 TAHAP 1 YANG DIRILIS PADA SENIN KEMARIN// HAL TERSEBUT TENTUNYA MEMBERIKAN DAMPAK SIGNIFIKAN/ TERUTAMA BAGI MASYARAKAT DESA YANG SANGAT BERGANTUNG PADA SEKTOR PERTANIAN//
MAHASISWA FAKULTAS USHULUDDIN/ JURUSAN ILMU HADIST/ SEMESTER LIMA/ PUTRI DESYIFA MENGATAKAN/ KURANGNYA PETANI BERPOTENSI MENURUNKAN PASOKAN TANAMAN PANGAN/ MENGAKIBATKAN KENAIKAN HARGA DAN KETERGANTUNGAN PADA IMPOR// SEMENTARA PETANI MENGHADAPI PENDAPATAN RENDAH DAN STIGMA NEGATIF/ MEMPENGARUHI GENERASI MENDATANG UNTUK TIDAK MELANJUTKAN PROFESI PETANI// SITUASI INI DAPAT MENGURANGI PRODUKSI TANAMAN POKOK/ MENINGKATKAN HARGA BAHAN PANGAN/ SERTA MENDORONG KETERGANTUNGAN PADA IMPOR/ MENYULITKAN UPAYA PENGURANGAN IMPOR YANG DIINGINKAN OLEH INDONESIA//
MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI F-D-I-KOM/ JURUSAN JURNALISTIK/ SEMESTER TIGA/ DISTI CAHYA AGUSTINE MENGUNGKAPKAN/ PENERAPAN PERTANIAN MODERN DENGAN TEKNOLOGI TERKINI DAPAT MERUBAH PERSEPSI PETANI SEBAGAI PROFESI KUNO/ MENARIK MINAT GENERASI MUDA UNTUK MELANJUTKANNYA// TEKNOLOGI TERSEBUT TIDAK HANYA MENINGKATKAN EFISIENSI DENGAN MENGHEMAT LAHAN DAN MENGURANGI POTENSI GAGAL PANEN// NAMUN/ MEMBERIKAN MANFAAT BESAR SEPERTI PENGENDALIAN HAMA YANG LEBIH EFEKTIF// PENTINGNYA MENGADAKAN SOSIALISASI DAN PEMBELAJARAN KEPADA PETANI SENIOR UNTUK MEMPERKENALKAN DAN MENDORONG ADOPSI TEKNOLOGI INI AGAR DAPAT DITERAPKAN SECARA LUAS///
0 komentar:
Posting Komentar