Untuk
Disiarkan : Kamis, 27 November 2014
Reporter : Dimas Bagus Laksono
Keputusan
kontroversial Presiden Republik Indonesia terpilih Ir. Joko Widodo tentang
kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi tentunya banyak
mendapat penolakan keras dari semua lapisan dan elemen masyarakat, tak
terkecuali dari kalangan mahasiswa. Di berbagai daerah banyak mahasiswa yang
melakukan aksi penolakan terhadap keputusan tersebut. Di kampus UIN Jakarta
sendiri tak luput dari sorotan beberapa media, akibat beberapa aksi yang
dilakukan oleh mahasiswanya, terkait keputusan kenaikan harga BBM Bersubsidi
tersebut. Namun, tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di kampus-kampus lain,
dalam beberapa kesempatan aksi yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Jakarta ini
cenderung anarkis dan tak terkendali.
Komandan Pimpinan
Keamanan Pihak UIN Jakarta, Satori, mengatakan, akhir-akhir ini kami pihak
keamanan harus banyak bekerja ekstra. Itu semua terkait dengan
kegiatan-kegiatan aksi yang dilakukan oleh mahasiswa terkait penolakan
persoalan kenaikan harga BBM Bersubsidi di kampus. Satori menambahkan, secara
tata tertib dan aturan kampus yang ada di UIN Jakarta, melalui Surat Keputusan
(SK) Rektor 3 bid. Kemahasiswaan UIN Jakarta, sudah jelas menegaskan, Mahasiswa
dilarang melakukan aksi di dalam kampus, terutama pada saat kegiatan
perkuliahan sedang berlangsung, terlebih aksi tersebut bersifat anarkis. Lewat
SK tersebut harusnya mahasiswa lebih memahami dan bisa mengaplikasikan aturan tersebut
di dalam kampus.
Riskha Fathihanah,
Mahasiswi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, semester satu,
berpendapat, sebenarnya sangat disayangkan, kalau aksi mahasiswa harus berakhir
dengan anarkis. Menurut Riskha, harusnya mahasiswa lebih mengawasi dan mematuhi
aturan-aturan yang ditetapkan pihak kampus terkait kegiatan aksi. Supaya aksi
yang disampaikan bisa didengar dan mendapat perhatian bukan malah mendapat
perlawanan dari kepolisian maupun pihak keamanan kampus.
0 komentar:
Posting Komentar