Berita untuk disiarkan pada program NEWSTAINMENT, Senin-Jum'at pukul 09.00-10.00 WIB

Rabu, 26 November 2014

Say No To Aksi Anarkis


Untuk Disiarkan   :           Kamis, 27 November 2014

Reporter               :           Dimas Bagus Laksono


Keputusan kontroversial Presiden Republik Indonesia terpilih Ir. Joko Widodo tentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)  Bersubsidi tentunya banyak mendapat penolakan keras dari semua lapisan dan elemen masyarakat, tak terkecuali dari kalangan mahasiswa. Di berbagai daerah banyak mahasiswa yang melakukan aksi penolakan terhadap keputusan tersebut. Di kampus UIN Jakarta sendiri tak luput dari sorotan beberapa media, akibat beberapa aksi yang dilakukan oleh mahasiswanya, terkait keputusan kenaikan harga BBM Bersubsidi tersebut. Namun, tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di kampus-kampus lain, dalam beberapa kesempatan aksi yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Jakarta ini cenderung anarkis dan tak terkendali.

            Komandan Pimpinan Keamanan Pihak UIN Jakarta, Satori, mengatakan, akhir-akhir ini kami pihak keamanan harus banyak bekerja ekstra. Itu semua terkait dengan kegiatan-kegiatan aksi yang dilakukan oleh mahasiswa terkait penolakan persoalan kenaikan harga BBM Bersubsidi di kampus. Satori menambahkan, secara tata tertib dan aturan kampus yang ada di UIN Jakarta, melalui Surat Keputusan (SK) Rektor 3 bid. Kemahasiswaan UIN Jakarta, sudah jelas menegaskan, Mahasiswa dilarang melakukan aksi di dalam kampus, terutama pada saat kegiatan perkuliahan sedang berlangsung, terlebih aksi tersebut bersifat anarkis. Lewat SK tersebut harusnya mahasiswa lebih memahami dan bisa mengaplikasikan aturan tersebut di dalam kampus.


            Riskha Fathihanah, Mahasiswi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, semester satu, berpendapat, sebenarnya sangat disayangkan, kalau aksi mahasiswa harus berakhir dengan anarkis. Menurut Riskha, harusnya mahasiswa lebih mengawasi dan mematuhi aturan-aturan yang ditetapkan pihak kampus terkait kegiatan aksi. Supaya aksi yang disampaikan bisa didengar dan mendapat perhatian bukan malah mendapat perlawanan dari kepolisian maupun pihak keamanan kampus.                              

0 komentar:

Posting Komentar