Berita untuk disiarkan pada program NEWSTAINMENT, Senin-Jum'at pukul 09.00-10.00 WIB

Rabu, 24 Juni 2015

Kebutuhan Ekonomi Sebabkan Kenakalan, Benarkah Demikian?



Untuk Disiarkan          : Kamis 25 Juni 2015
Reporter                      : Lailaturahmah

Kebutuhan pangan yang semakin melonjak drastis, membuat sebagian oknum-okmun nakal memainkan permainannya di ranah perekonomian pasar. Saat bulan ramadhan seperti sekarang, para oknum nakal ini mengemas jajanannya dalam bentuk takjil. Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kemarin, menemukan sebagian pedagang takjil  yang positif mencampur bahan-bahan kimia dengan dagangannya. Terkait hal tersebut, muncul berbagai tanggapan dari mahasiswa.

Berikut tanggapan salah satu mahasiswa Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI), Ali, yang mengatakan, masalah tersebut adalah salah satu problema yang diawali dari tekanan ekonomi, sehingga para oknum nakal memanfaatkan momen ramadhan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ali berharap, pada zaman ini, masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih makanan, dan tidak jajan sembarangan. Lebih baik, berinisiatif membuat jajanan, atau makanan sendiri yang lebih sehat, daripada beli makanan cepat saji, tetapi tidak sehat. Setidaknya, akan lebih sehat dan hemat jika membuat makanan sendiri.

Adapula tanggapan salah satu alumni UIN Jakarta, Aziz, mengaku, lebih suka mengonsumsi makanan cepat saji yang telah dijual oleh pedagang. Aziz berharap, masyarakat lebih berhati-hati dalam membeli dan mengonsumsi makanan, dan lebih selektif dalam memilih. Saat ini, hampir setiap pedagang memanfaatkan kesempatan di balik kesempitan, dengan mengorbankan orang lain. 

0 komentar:

Posting Komentar