Untuk Disiarkan : Selasa 1 Desember 2015
Reporter : Muhammad Fadly Dzil Iqbal
Sebagian besar wilayah
di Indonesia, pada bulan November ini sudah memasuki awal musim penghujan.
Masa transisi dari musim kemarau ke musim penghujan atau disebut juga dengan
masa pancaroba, biasanya diawali dengan kondisi perubahan cuaca yang
ekstrim. Kadang terik matahari terasa sangat panas menyengat dan kemudian
terjadi perubahan suhu yang menurun serta mulai turun hujan. Pola tidak teratur
inilah yang menjadi ciri khas dari masuknya masa pancaroba dalam perubahan
iklim di awal musim penghujan. Keadaan pergantian cuaca yang tiba-tiba ini,
membuat kondisi tubuh menjadi menurun dan terkadang membuat sakit.
Salah satu mahasiswa jurusan Bahasa
dan Sastra Inggris (BSI) semester tiga, Ario Bagus Pratomo
mengatakan, musim pancaroba memang selalu terjadi setiap tahunnya. Alhamdulillah, dari
tahun ke tahun Ario selalu menjaga kesehatan dengan minum vitamin dan suplemen
agar tidak sakit. Ario menambahkan, menjaga kesehatan itu perlu, apalagi sudah
masuk musim pancaroba seperti ini. Jika sakit bisa-bisa tidak bisa mengikuti
perkuliahan.
Mahasiswa Jurusan
Akuntansi semester lima, Khairul Azhar mengatakan, musim
pancaroba berkaitan erat dengan beberapa gangguan kesehatan seperti flu, batuk,
pilek, demam, gangguan saluran napas, masuk angin, dan juga diare. Kebetulan, di
awal musim pancaroba ini Azhar terkena masuk angin dan diare, dan
ini seharusnya menjadi sebuah pelajaran bagi para mahasiswa agar selalu
menjaga kesehatan, karena kesehatan adalah harta yang paling berharga.