Untuk Disiarkan : Rabu 26 Agustus 2015
Reporter :
Nia Nadia
Kemarin
merupakan hari kedua pra Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) 2015. Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM),
menggelar seminar di basement FDIKOM pada jam
sepuluh pagi sampai jam 12 siang. Seminar ini mengusung tema, “Pencegahan
Penyebab Pemahaman Radikal, Tanggap Kesalahpahaman Makna Jihad Sebagai Aksi
Terorisme. Dengan tema tersebut, panitia OPAK FDIKOM menghadirkan direktur
permanas Badan Narkotika Nasional (BNN) pusat, dan Kesatuan Bangsa dan Politik
(Kesbangpol) Tangerang Selatan. Tujuan
diadakannya seminar tersebut, agar para mahasiswa baru bisa memahami dan
terhindar dari isu-isu radikalisme, yang beranggapan bahwa jihad merupakan
sebuah aksi terorisme.
Direktur
permanas BNN, Brigjen Siswandi,
mengatakan, masih banyak orang awam yang belum memahami betul apa arti
jihad yang sesungguhnya. Siswandi menambahkan, islam yang sesungguhnya adalah
yang lembut tanpa kekerasan. Saat ini, pemikiran radikalisme-lah
yang membuat orang berpikir bahwa
jihad adalah aksi terosrisme, padahal jihad tidak harus dengan kekerasan.
Salah satu
perwakilan Kesbangpol Tangerang Selatan, Ashar, mengatakan,
antusiasme dari mahasiswa sangat luar biasa. Walaupun pembahasan seminar cukup
berat, namun mahasiswa banyak yang memperhatikan. Hal ini terbukti
dari banyaknya mahasiswa yang bertanya.
Tetapi,
tidak sedikit pula yang asik dengan dirinya sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar