Untuk Disiarkan : Selasa, 22 September 2015
Reporter :
Nabila Puspa Asriyani
Ada berbagai cara
untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran, yaitu
manusia harus menyebarkan cinta, kasih sayang dan rasa kebersamaan. Terlepas
dari keyakinan dan agama, manusia harus
bekerja bergandengan tangan, untuk
menciptakan perdamaian di dalam masyarakat sehingga bisa hidup dalam harmoni. Atas dasar itu, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA)
Fakulas Ushuludin (FU), akan mengadakan seminar International Peace
Symposium dengan tema Implementation and Tolerance For Humanity and
Harmony, pada 30
September mendatang. Acara ini akan berlangsung di Auditorium Utama Harun Nasution
pukul delapan hingga satu siang. Simposium perdamaian ini nantinya akan
dihadiri oleh tamu-tamu terhormat dari berbagai latar belakang agama dan
keyakinan, seperti Dr.sir Iftikhar Ayaz, KBE, OBE (Inggris), Mln. Abdul Basit
SY, Zuhairi Misrawi, Prof.Dr.Romo Frans Magnez, Ahmad Najib Burhani. Acara yang
bekerjasama dengan Jemaat Ahmadiyah ini diperkirakan dihadiri oleh lebih dari
1000 peserta.
Promotor
Acara, Muhammad Munim, mengatakan, dirinya
menyelenggarakan acara semacam ini sebagai salah satu upaya untuk mempromosikan
cinta dan perdamaian ke dunia. Jangan berperang atas nama agama, karena perdamaian harus
dijaga sebagaimana semua manusia senang berada di negara damai.
Humas
acara symposium, Sofwatullah Ummah, mengatakan, acara symposium ini merupakan yang
pertama kalinya diselenggarakan di UIN Jakarta. Sofwa menambahkan, untuk menjaga perdamaian,
setiap orang harus memiliki pemahaman yang lebih baik tentang hak asasi manusia, dan semua itu akan dibahas di symposium ini.
0 komentar:
Posting Komentar