Berita untuk disiarkan pada program NEWSTAINMENT, Senin-Jum'at pukul 09.00-10.00 WIB

Selasa, 04 November 2014

Mengenai Isu Sekularisme dalam Kurikulum 2013, MTs Aman-aman Saja

Untuk disiarkan          : Rabu 5 November 2014
Reporter                      : Aldinah Rosmi

Belum lama ini dunia pendidikan sempat ramai dengan beredarnya isu terkait adanya sekularisme dalam penerapan kurikulum 2013. Hal tersebut dibuktikan dengan sejumlah buku ajar dari kurikulum 2013 yang seakan-akan membuang ajaran Islam. Salah satunya adalah buku pendidikan Kewarganegaraan SMP-MTs kelas tujuh jilid satu, yang tidak menyebutkan unsur Islam dalam perumusan pancasila. Isu ini tentu menimbulkan tanggapan-tanggapan dari kalangan akademik. Untuk itu, kemarin Ketua Jurusan (Kajur) Pendidikan IPS dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FITK) menggelar pelatihan Penguatan dan Pengembangan Keilmuan Guru IPS MTs di Aula Madya.

Tanggapan dari peserta pelatihan, guru IPS MTs Daarul Hikmah Pamulang, Fauzi, mengatakan, memang secara nurani Fauzi merasakan adanya sekularisme dalam kurikulum 2013. Bisa jadi ini karena ada unsur penekanan dari pemerintah maupun pihak terkait yang mau tidak mau harus dituruti. Fauzi memandang bahwa kurikulum di negeri kita tidak sesuai yang diharapkan karena condong berkiblat ke Amerika. Disamping itu, banyak pro-kontra yang muncul terkait kurikulum 2013, sampai saat ini pengajar tidak bisa menjawab siapa tokoh di balik ini. Namun untuk di MTs problem ini masih bisa diatasi yaitu dengan mengarahkan siswa untuk mengaitkan materi dengan ayat-ayat Allah, tetapi Fauzi menyatakan tidak tahu bagaimana keadaan di SMP.


Adapun tanggapan dari peserta lainnya saat ditemui dalam acara pelatihan di Aula Student Center (SC), salah satu pengajar mata pelajaran IPS dari MTs Negeri 4 Pamulang, Aisyah, mengatakan, terkait isu kurikulum 2013 yang berbau sekularisme untuk di MTs, khususnya wilayah Tangerang, aman-aman saja. Aisyah menambahkan, dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) maupun buku ajar lainnya juga tidak ada pembahasan yang melenceng. 

0 komentar:

Posting Komentar