Untuk
Disiarkan : Jumat 11 September
2015
Reporter : Desi Eliska
Kemarin,
Bupati Bojonegoro, Drs. H. Suyoto M.Si. menghadiri Stadium General Fakultas
Syari’ah dan Hukum (FSH) UIN Jakarta. Dalam acara ini, Suyoto menyampaikan
materinya mengenai kepemimpinan, dan berbagi pengalaman mengubah Bojonegoro,
yang terkenal dengan daerah miskin, menjadi daerah yang lebih maju.
Bagi
Suyoto, selain menjadi orang yang dapat memengaruhi orang lain, pemimpin juga
harus bisa “berjualan”. Berjualan di sini maksudnya, pemimpin harus mengerti
apa yang dibutuhkan masyarakat, lalu menawarkan produk kerja yang akan dilakukan demi menyejahterakan
masyarakat. Pemimpin pun harus menjadi penerang serta dapat memberdayakan
warganya.
Suyoto
menambahkan, ada empat jalan yang ditempuh dirinya demi mencapai kemakmuran
bagi warganya, yaitu, hilirisasi minyak dan gas, hilirisasi sektor pertanian,
industrialisasi, serta penguatan sektor jasa. Hasil yang dapat dirasakan dari
program kerjanya yaitu, Bojonegara menjadi produsen minyak yang mencukupi 25
persen kebutuhan masyarakat di Indonesia. Selain itu, menjadikan Bojonegara satu-satunya
kota yang dapat mengurangi angka kemiskinan sebesar 30 persen lebih cepat dari
kota-kota lain yang ada di Jawa Timur. Karena bagi Suyoto, tidak ada kabupaten
miskin, yang ada hanyalah kabupaten salah urus.
0 komentar:
Posting Komentar