Untuk Disiarkan : Jum’at 9 Oktober 2015
Reporter : Lailaturahmah
Dalam International Conference yang digelar
UIN Jakarta kemarin, telah dipresentasikan sebanyak 46
makalah yang ditulis para intelektual dari dalam dan luar negeri. Seperti Prof. Dr. Azyumardi Azra dari UIN Jakarta,
Prof. Dr. Noorhadi Hasan dari UIN Yogyakarta, dan Prof. Dr. James B. Hoesterey
dari Emory University of Atlanta.
Dalam
paparannya, Prof. Azyumardi membahas perjalanan panjang sejarah Islam di
Indonesia sehingga menjadi distinctive seperti saat ini. Setelah
diterima masyarakat nusantara, Islam mengalami proses akulturasi dengan budaya
setempat. Gerakan pembaruan tidak hanya dilakukan para individu, tapi melalui organisasi
keagamaan yang didirikan dan masih eksis sampai saat ini, seperti Nahdlatul
Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Ditopang dua organisasi masyarakat inilah, Islam Nusantara menemukan warnanya yang
moderat, inklusif, namun tetap menjaga orthodoksi dan mendukung nilai-nilai
demokrasi. Tidak mengherankan, jika Islam Indonesia
berpotensi untuk dijadikan alternatif model ber-Islam ke segala penjuru dunia.
Prof. Hoesterey
mencatat langkah-langkah penting yang telah dilakukan pemerintah Indonesia
melalui jalur diplomatik, untuk memasyarakatkan model keislaman di Indonesia
yang moderat ke dunia internasional. Meski Hoesterey mencatat masih ada
kekurangan dari beberapa sisi, tapi langkah ini harus terus dilakukan agar
muslim Indonesia mampu mengambil peran dalam penciptaan tata dunia baru yang
lebih dan adil.
0 komentar:
Posting Komentar