Berita untuk disiarkan pada program NEWSTAINMENT, Senin-Jum'at pukul 09.00-10.00 WIB

Minggu, 25 Oktober 2015

Pro Kontra Adanya Hari Santri



Untuk Disiarkan            : Senin 26 Oktober 2015
Reporter                       : Lailaturahmah

Deklarasi hari santri pada 22 Oktober tepatnya Kamis lalu menuai kontroversi di kalangan masyarakat. Ada sebagian Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam yang tidak setuju dengan hal tersebut, dan ada pula yang mendukung adanya Hari Santri.

Imam Besar Masjid Istiqlal, Ali Mustofa Yaqub menyatakan, perbedaan adalah hal yang biasa, asal jangan jadikan perbedaan itu sebagai pemecah antar umat muslim. Deklarasi hari santri membuktikan bahwa Islam tidak membedakan antara agama dan Negara, dan membuktikan bahwa jihad bukan terorisme.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), Konsentrasi Jurnalistik semester tiga, Dini Siti Wahyuni mengaku, tidak setuju dengan deklarasi hari santri. Hal ini karena santri dan pendidikan sama, yang membedakan adalah santri lebih mendalami ilmu agama di pesantren, sedangkan pendidikan dilakukan di sekolah. Dini menambahkan, seharusnya hari santri tidak dijadikan hari nasional, tetapi dijadikan sebuah momentum dengan mengaji atau melakukan hal-hal positif yang bermanfaat. Makna jihad bukan hanya untuk orang yang berperang, tetapi makna  jihad juga bagi orang yang menuntut ilmu.

Mahasiswa Jurnalistik lainnya, Aab Abdullah, mengaku setuju dengan adanya deklarasi hari santri, karena hal tersebut membuktikan bahwa santri bukanlah orang lemah yang hanya dapat mengaji, tetapi santri memiliki semangat juang yang tinggi dalam membela agama dan Negara.

0 komentar:

Posting Komentar