UNTUK DISIARKAN : RABU 4 SEPTEMBER
20190
REPORTER : ANISA KHAIRANI
INTERNET MENYEDIAKAN RUANG LINGKUP YANG LEBIH LUAS
UNTUK KEBEBASAN/ OTONOMI/ KREATIVITAS/ DAN KERJA SAMA
DARIPADA MEDIA TERDAHULU -LIM & KANN 2008- UJAR NUURIANTI JALIL/ RESEARCH FELLOW UNIVERSITAS TEKNOLOGI
MARA/ DI MALAYSIA// DALAM ACARA
DISKUSI DOSEN DI MEETING ROOM LANTAI DUA GEDUNG FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU
KOMUNIKASI F-D-I-KOM/ PADA SELASA TIGA SEPTEMBER KEMARIN//
NUURIANTI JALIL MEMAPARKAN/
HASIL KAJIAN PENELITIAN TENTANG BERITA PALSU DI PEMILIHAN RAYA MALAYSIA 2018/ DAN PEMILIHAN PRESIDEN –PILPRES- 2019// METODOLOGI
DILAKUKAN DENGAN WAWANCARA TERHADAP INFORMAN SEPERTI/ AHLI POLITIK DAN BUZZER//
DAN HASILNYA DIKATAKAN BAHWA/ BERITA PALSU
KERAP DITEMUI DI MEDIA SOSIAL SEPERTI TWITTER DENGAN TANDA PAGAR SELAMA MASA
PEMILIHAN RAYA DAN PILPRES// DIRINYA MENGETAKAN/ BERITA
PALSU ADALAH ANCAMAN KEPADA DEMOKRASI// DAN AKAN MENJADI MASALAH INFORMASI PADA
ZAMAN MODERN/ DAN LEBIH BURUK JIKA NEGARA TIDAK
MEMILIKI INSTRUMEN SEPERTI UNDANG-UNDANG YANG TEPAT// BERITA
PALSU SEBAGAI TAKTIK POLITIK ADALAH/ PROPAGANDA LAMA YANG DIPERMUDAH OLEH
TEKNOLOGI BARU// DAN MEDIA SOSIAL ADALAH
ZONA PERANG BARU UNTUK PERSAINGAN POLITIK/ KARENA PENGGUNA
LEBIH CENDERUNG UNTUK PERCAYA KEPADA INFORMASI PALSU YANG TERDAPAT DI MEDIA
SOSIAL//
KETUA IKATAN KETUA MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI
INDONESIA –IMIKI- UIN JAKARTA/ AJI NUR HIDAYAT MENGATAKAN/ ADA BEBERAPA CARA
UNTUK MENGETAHUI BERITA PALSU YAITU/ SUMBER BERITA/
DATA TIDAK VALID/ DAN TIDAK MENGANDUNG KAIDAH JURNALISTIK//
DIRINYA MENAMBAHKAN/ ADAPUN CARA MENANGKAL BERITA PALSU SUPAYA TIDAK MUDAH
TERPROVOKASI YAITU/ MENCARI BERITA YANG SAMA DI MEDIA
YANG BERBEDA DENGAN SUMBER YANG JELAS/ SELALU MEMPERTIMBANGKAN KEVALIDAN BERITA/ SERTA JANGAN MUDAH MEMBAGIKAN INFORMASI YANG DIDAPATKAN
DARI SOSIAL MEDIA///
0 komentar:
Posting Komentar