Untuk Disiarkan : Kamis 18
Juni 2015
Reporter :
Nabila Puspa Asriyani
Bagi masyarakat Muslim, bulan puasa atau Ramadhan sudah dianggap sebagai
bulan yang mulia dan harus dihormati oleh siapa pun. Bahkan, sudah lumrah jika menjelang
Ramadhan, beberapa kegiatan yang berkonotasi “maksiat” serta warung makan ditutup,
untuk menghormati kegiatan beribadah golongan mayoritas. Bagi orang yang
berpuasa, sebenarnya tidak harus mendapatkan penghargaan yang berupa penghormatan
dari orang lain, karena pada dasarnya setiap orang yang berpuasa pasti
mendapatkan banyak godaan. Jika kualitas iman seorang muslim tinggi, godaan itu
tidak akan mengusik kegiatan berpuasa, dan mereka tidak akan merasa perlu untuk
dihargai.
Ketua Program Internasional UIN Jakarta, sekaligus dosen Ilmu
Komunikasi, Rachmat Baikhaki, mengatakan, salah satu Organisasi Masyarakat
(ORMAS) rutin menggelar razia menjelang bulan Ramadhan, dan menuntut para
pedagang untuk berhenti berdagang. Padahal, mencari nafkah untuk keluarga lebih
wajib daripada menghargai orang yang berpuasa. Melihat makanan tidak akan
membuat seorang muslim berdosa, tetapi menghentikan orang lain mencari nafkah
adalah sebuah dosa besar.
Seorang pedagang, Muhammad Azis, mengatakan, mengalami kerugian karena
harus membuka tokonya setelah Maghrib. Tetapi, Azis tetap menghormati dan
berlapang dada dengan rezeki yang ada.
0 komentar:
Posting Komentar