Berita untuk disiarkan pada program NEWSTAINMENT, Senin-Jum'at pukul 09.00-10.00 WIB

Rabu, 07 Oktober 2015

Prisia Nasution dan Anggy Umbara Meriahkan Diskusi Film 3



Untuk Disiarkan          : Kamis 8 Oktober 2015
Reporter                      : Siti Lailatus Sa’idah

Kemeriahan saat acara roadshow film 3 berlangsung, Rabu, (7/10).

Kemarin, sutradara Anggy Umbara dan aktris Prisia Nasution yang merupakan salah satu pemain dalam film action berjudul “3”, turut andil dalam diskusi sekaligus promosi film yang dibintanginya bersama para aktor maupun aktris lain seperti Cornelio Sunny, Abimana, Agus Kuncoro, Tika Bravani dan Donny Alamsyah. Acara tersebut berlangsung di ruang teater lantai dua Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), pukul satu siang sampai dengan pukul empat sore. Acara ini mampu membangkitkan semangat dari peserta diskusi film yang juga penasaran terhadap jalan cerita, dan makna yang terkandung di dalamnya melalui pertanyaan yang diajukan langsung kepada Prisia Nasution, maupun kepada sang sutradara film tersebut.

Salah satu panitia, mahasiswa FDIKOM, Konsentrasi Jurnalistik semester tiga Wilda Hayatun Nufus, mengatakan, film ini menggambarkan tiga orang sahabat bernama alif, lam, dan mim. Mereka memiliki ilmu silat tingkat tinggi dengan berbagai karakter yaitu api, udara, dan air, serta keadaan bangsa Indonesia di masa yang akan datang tepatnya tahun 2036, di mana menceritakan tentang sikap keberpihakan terhadap keagamaan yang sering disalahpahami karena munculnya gelombang fobia terhadap islam, yang beranjak menjadi negara liberal ketika agama tidak lagi menjadi nilai yang paling utama. Wilda menambahkan, film ini merupakan film yang dapat memotivasi umat beragama untuk kembali mengangkat nama islam, dengan menanamkan nilai moral sebagai pondasi menjadi seorang yang mempunyai jiwa pemimpin.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Jurusan Manajemen Pendidikan semester satu, Siti Nurhalimah mengatakan, film “3” ini jangan hanya dilihat dari siapa aktris yang datang untuk meet and greet, melainkan harus diapresiasi dan diimplementasikan bahwa agama di Indonesia yang mayoritas umat muslim harus dipertahankan, agar tidak ada lagi kesalahpahaman yang terjadi di masa yang akan datang.

0 komentar:

Posting Komentar