Berita untuk disiarkan pada program NEWSTAINMENT, Senin-Jum'at pukul 09.00-10.00 WIB

Rabu, 25 November 2015

Hari Guru Nasional, Sudah Sejahterakah Guru Indonesia?



Untuk Disiarkan          : Kamis 26 November 2015
Reporter                      : Neneng Heryani

Guru merupakan orangtua kedua setelah orangtua kandung. Seseorang yang telah sukses tentu tidak terlepas dari peranan seorang guru dalam hidupnya. Oleh sebab itu, untuk menghormati pengorbanan pahlawan tanpa tanda jasa tersebut, Indonesia selalu memperingati hari guru nasional yang jatuh kemarin. Namun, dibalik peringatan hari guru nasional masih terdapat beberapa fakta yang perlu diketahui seperti, jumlah ahli pendidik yang tidak merata di Indonesia. Bahkan, DKI Jakarta sendiri masih membutuhkan 2.680 guru serta 1,7 juta guru honorer. Di Indonesia, guru hanya mendapat gaji kisaran 150 sampai 300 ribu rupiah per bulan. Dengan kondisi sperti ini, apakah guru di Indonesia sudah sejahtera?

Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), Siti Nurbaya mengatakan, sekarang ini guru banyak dituntut oleh birokrasi, di mana guru harus membuat laporan-laporan birokrasi untuk sertifikasi, dan bila laporan tersebut tidak mencapai target maka para guru akan mendapat tunjangan tertunda. Berbeda dengan dahulu, di mana tugas guru adalah mengajar, mengarahkan dan bertanggung jawab pada muridnya. Kini, tugas mulia seorang guru berubah menjadi bias. Siti berharap, tujuan utama guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan para murid dapat dikembalikan seperti semula tanpa embel-embel birokrasi.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) semester tiga, Nailys sa’adah menuturkan, hari guru nasional adalah momentum untuk meningkatkan kualitas guru dalam mendidik, dan mengingatkan para pelajar bahwa guru adalah pahlawan yang patut untuk di hormati dan dimuliakan.

0 komentar:

Posting Komentar