Berita untuk disiarkan pada program NEWSTAINMENT, Senin-Jum'at pukul 09.00-10.00 WIB

Rabu, 04 Maret 2015

Harga Beras Melonjak, Anak Kos Bergejolak



Untuk Disiarkan          : Kamis, 5 Maret 2015
Reporter                      : Lailaturahmah

Saat ini Indonesia kembali diterpa oleh berbagai macam masalah. Salah satunya adalah naiknya harga beras yang melambung tinggi. Pasca penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), pemerintah menaikkan harga beras. Bagaimana pendapat mahasiswa sekaligus anak kos-an menanggapi hal ini?

Berikut tanggapan salah satu mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), konsentrasi Jurnalistik semester dua, Siti Afifah, mengaku, tidak pernah membeli beras sendiri walaupun menjadi anak kos, karena biasa dibawakan beras oleh ibunya. Menurut Afifah,  seharusnya pemerintah menaikkan harga beras berdasarkan kemampuan harga beli masyarakat bawah agar mereka bisa mengkonsumsi beras yang wajar. Apalagi, saat ini banyak beras mahal yang tidak berkualitas.

Adapula tanggapan salah satu mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) semester dua, Arnis, menyatakan, jika harga beras naik, maka otomatis uang jajan berkurang. Jika harga BBM dan beras naik, maka apapun harus diirit. Solusinya pasti minta uang tambahan ke orang tua. Arnis bersyukur karena orang tuanya dapat mengerti keadaan dari seorang anak kos. Jadi, Arnis tidak merasa keberatan untuk masalah kenaikan harga beras. Mungkin tidak semua orang tua memiliki rezeki lebih. Arnis berharap untuk ke depannya harga sembako bisa diturunkan agar rakyat Indonesia menjadi sejahtera.



0 komentar:

Posting Komentar