Berita untuk disiarkan pada program NEWSTAINMENT, Senin-Jum'at pukul 09.00-10.00 WIB

Senin, 23 November 2015

Haruskah Ada Smoking Area untuk UIN Jakarta?


Untuk Disiarkan          : Selasa 24 November 2015
Reporter                      : Muhammad Fadly Dzil Iqbal

Usaha untuk memperbaiki kesehatan masyarakat bermula dari kaum muda. Hal ini lebih terasa dalam menghadapi salah satu masalah kesehatan dan sosial yang paling parah, yaitu masalah rokok. Bahkan mahasiswa UIN Jakarta pun memiliki angka persentase perokok yang lumayan besar. Terkadang para perokok ini membuang puntung rokoknya sembarangan, dan tidak jarang membuat fasilitas umum menjadi asbak, seperti di toilet lantai enam dan tujuh gedung Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Jakarta.

Cleaning Service FDIKOM, Andri mengatakan, mahasiswa harusnya mencari tempat lain untuk merokok. Mungkin karena sekarang sudah tidak dibolehkan merokok di koridor dan di depan kelas, maka mereka pindah ke toilet  dan di tangga darurat. Ini sebenarnya boleh-boleh saja tetapi dengan syarat membuang puntung rokoknya harus pada tempatnya, jangan westafel dijadikan asbak. Andri menambahkan, kan sudah ada larangan dilarang merokok bagi mahasiswa, seharusnya pihak universitas menyediakan smoking area bagi para perokok di UIN Jakarta, agar mereka tidak merokok sembarangan lagi.

Mahasiswa Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) semester enam, Muhammad Fiqri mengatakan, sebelum lobby FDIKOM tidak ada., biasanya para perokok merokok di situ, dan kadang membuang puntung rokok mereka sembarangan. Fiqri menambahkan, tetapi setelah sekarang FDIKOM tidak memiliki lobby, mungkin para perokok pindah ke atas dan karena UIN Jakarta tidak memiliki smoking area. Jadi, para perokok tidak tahu harus merokok di mana, dan memilih untuk merokok di toilet lantai enam dan tujuh.

0 komentar:

Posting Komentar