Untuk Disiarkan : Jum’at, 3 Oktober 2014
Reporter : Iladiena Zulfa
Kemarin,
tepatnya tanggal 2 oktober, diperingati sebagai hari batik nasional. Hari batik nasional ini
telah ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific and
Cultural Organization (UNESCO), sejak tahun 2009 lalu, sebagai warisan
kebudayaan bangsa Indonesia. Tak heran jika kemarin, banyak mahasiswa, dosen,
dan pegawai yang berbusana batik di wilayah kampus UIN Jakarta. Mengingat batik
sebagai budaya, hal ini tentu menimbulkan berbagai pendapat dari
mahasiswa.
Mahasiswi
Fakultas Sains dan Teknologi (FST), jurusan agribisnis semester Sembilan, Desi
Setiawati, mengatakan, batik di Indonesia sudah bagus karena sudah Go
International, bahkan Nelson Mandela pun bangga mengenakan batik Indonesia.
Desi juga berharap, sebaiknya pihak kampus mewajibkan mahasiswa mengenakan
batik ketika hari batik nasional. Selain itu, seminar mengenai batik juga
sebaiknya diadakan oleh pihak kampus agar bangsa Indonesia semakin bangga dengan
produk Indonesia seperti batik.
Pendapat lain
muncul dari Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (FU), jurusan Akidah Filsafat
semester tiga, Ainul Husna Heruditya, menegaskan, sebaiknya mengenakan batik
tidak hanya ketika hari batik nasional saja. Husna juga menambahkan, sebagai
mahasiwa, sebaiknya kita juga harus melestarikan batik, bahkan juga belajar
membuat batik itu sendiri.
Selain itu,
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), jurusan akuntansi semester lima,
Lidina Khoirul Fatih, menuturkan, batik di Indonesia sudah bagus, tetapi kini
batik sudah mulai pudar karena batik hanya dikenakan ketika hari batik nasional
dan hari-hari tertentu saja. Lidina juga berharap, sebaiknya remaja bangga dan
memahami makna batik sebenarnya. Selain itu, Lidina berharap agar pengrajin
batik tidak segan-segan untuk terus berkarya agar batik semakin dikenal di
dalam maupun luar negeri.
0 komentar:
Posting Komentar